Indah Sukawati

Qudrat sebagai Literat. Inilah amanah yang pertama dititipkan Sang Pencipta kepada manusia, agar menjadi mulia dan mampu memimpin dunia. Mari membaca....

Selengkapnya
Navigasi Web
Generasi Emas Generasi Pandemi

Generasi Emas Generasi Pandemi

#TG hari ke-43

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, telah menyiapkan berbagai skenario terkait permulaan tahun ajaran baru 2020/2021. Setelah menepis isu akan membuka kegiatan belajar mengajar di sekolah pada Juli 2020. Mekanisme dan syarat belajar mengajar semasa pandemi akan diumumkan lebih lanjut , karena Kemendikbud masih terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Sementara para guru masih harap-harap cemas menanti mekanisme tersebut. Sebagai pelaksana teknis pendidikan di sekolah, wajar bila guru menebak-nebak sekaligus mengkhawatirkan mekanisme yang mungkin harus diterapkan. Karena kondisi masing-masing satuan pendidikan bisa sangat berbeda-beda.

Pelajar saat ini adalah generasi emas Indonesia di masa yang akan datang. Pada 2045 tepat saat usia seratus tahun kemerdekaan Indonesia, mereka akan berusia pada kisaran 35 sampai 50 tahun. Merekalah sumber daya manusia yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa, pengendali laju ekonomi negara, dan pemegang roda kehidupan di Indonesia. Mungkin ironis, generasi emas kita adalah generasi yang terimbas pandemi Covid -19.

Badan Pusat Statistik Indonesia telah mencatat bahwa pada 2010 sampai 2035 masa Bonus Demografi terjadi di Indonesia. Bonus demografi adalah kondisi populasi masyarakat dimana jumlah penduduk usia muda lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia tua. Pada periode ini generasi penerus bangsa sebenarnya berada pada titik yang sangat produktif, sangat berharga dan bernilai, sehingga perlu dikelola dan dimanfaatkan dengan baik agar berkualitas, menjadi insan yang berkarakter, cerdas dan kompetitif. Karena itulah nilai hakiki dari bonus demografi. Namun pada kenyataannya saat ini, justru menjadi kondisi dimana generasi kita harus menghadapi pandemi dengan ujian dan tantangan yang sangat berat.

Itulah sebabnya Grand Design pendidikan perlu dibuat dengan istimewa dan luar biasa. Pembelajaran yang seharusnya meningkat seiring menguatnya populasi penduduk usia produktif, kini sedang terhambat oleh penyebaran virus. Jangan sampai pemegang kebijakan hanya fokus pada penanganan virus dan mengesampingkan pola pengajaran yang akan menimbulkan kerugian besar pada suatu generasi kelak. Karena virus seolah-olah pendidikan sekolah di-pause.

Para guru, orang tua murid dan masyarakat masih berharap keberlangsungan pembelajaran untuk siswa di sekolah. Meskipun dengan mekanisme yang baru, namun tetap tidak mengubah visi pendidikan itu sendiri. Pembelajaran daring yang belum berjalan maksimal, program penanganan efek pandemi pada institusi pendidikan yang masih belum optimal, harus benar-benar menjadi perhatian. Perbedaan kondisi sosial kemasyarakatan, fasilitas dan kemampuan pelayanan juga harus menjadi acuan dalam penentuan kebijakan. Tiga elemen pendidikan yaitu pemerintah, sekolah dan masyarakat semestinya terlibat erat dalam pelaksanaan. Sehingga bisa saling bersinergi menciptakan pribadi tangguh melawan pandemi.

Kita semua tentunya memiliki harapan besar kepada anak-anak generasi kita sekarang ini, untuk bisa benar-benar menjadi generasi emas dan membawa kemajuan serta kejayaan bagi Indonesia tepat pada satu abad kemerdekaan Indonesia. Karena bonus demografi juga bisa berbalik menjadi bencana demografi, jika tanpa pengawasan dan penanganan yang sungguh-sungguh dari pemerintah dan semua lapisan masyarakat. Jangan sampai kualitas generasi mengalami penurunan. Semoga skenario baru pendidikan yang dinantikan, mampu merangkum harapan-harapan. Tidak hanya untuk menyelesaikan masalah temporer saat ini saja, namun tetap memegang teguh visi pendidikan di masa depan. Karena amanah pendidikan ada di tangan kita semua.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga skenario baru pendidikan mampu merangkum harapan dan mampu dilaksanakan

04 Jun
Balas

Aaamiiin..ya Allah... Makasih bu Yus..

04 Jun
Balas



search

New Post